Teori sastra inggris

Posted by Lafizami on Minggu, 29 Maret 2015 0

TEORI
SASTRA INGGRIS
Lauhul Firdausi El Bahri


TEORI SASTRA
Teori Sastra adalah cabang ilmu sastra yang mempelajari tentang prinsip-prinsip, hukum, kategori, kriteria karya sastra yang membedakannya dengan yang bukan sastra. Secara umum yang dimaksud dengan teori adalah suatu sistem ilmiah atau pengetahuan sistematik yang menerapkan pola pengaturan hubungan antara gejala gejala yang diamati. Teori berisi konsep uraian tentang hukum-hukum umum suatu objek ilmu pengetahuan dari suatu titik pandang tertentu.
Suatu teori dapat dideduksi secara logis dan dicek kebenarannya (diverifikasi) atau dibantah kesahihannya pada objek atau gejala-gejala yang diamati tersebut.

KRITIK SASTRA
            Kritik sastra merupakan salah satu studi sastra. Studi sastra meliputi tiga bidang: teori sastra, sejarah sastra, dan kritik sastra (wellek danm warren, 1968: 27). Kritik sastra merupakan study sastra yang langsung berhadapan dengan karya sastra, secara langsung membicarakan karya sastra dengan penekanan pada penilaianya (wellek, 1978: 35) hal ini sesuai dengan pengertian kritik sastra indonesia modern juga, seperti di kemukakan oleh H.B Jassin

SEJARAH SASTRA
Sejarah sastra inggris diawali pada abad ke-5. Pada saat itu, kepulauan britania ditaklukkan suku-suku angles, teutonic, dan saxons. Suku asli inggris di taklukkan oleh ketiga suku tersebut yanng kemudian tulisannya di kenal dengan sebutan “anglo saxon”. Karya karya sastra inggris kunp yang berbentuk manuskrip tersebut masih tersimpan rapi. Epos pertama dan terbesar yang lahir pada zamar tersebut adalah beowulf.

HUMANISME LIBERAL

Humanisme liberal adalah istilah post-hoc untuk sikap studi bahasa Inggris sebelum kritik. Penekanannya adalah pada mempelajari "teks pada halaman" tanpa mempertimbangkan konteks, sosial politik, sastra-sejarah, atau  otobiografi di mana pekerjaan diciptakan. Ia mencoba studi empiris sastra. Humanis Liberal ketidakpercayaan teori dan ide-ide.

Humanisme liberal berakar pada awal studi bahasa Inggris di awal 1800-an dan menjadi sepenuhnya diartikulasikan antara tahun 1930 dan 1950. Hal itu diserang oleh teori-teori seperti Marxisme dan feminisme dimulai pada tahun 1960-an.

Doktrin Humanisme Liberal
1.      Sastra yang baik memiliki signifikasi yang tak lekang oleh waktu.
2.      Teks sastra mengandung maknanya sendiri di dalam dirinya sendiri.
3.      Agar bisa memahami teks dengan baik, dibutuhkan analisis verbal cermatatas teks.
4.      Kontinuitas dalam sastra lebih penting dan signifikan dari inovasi.
5.      Secara keseluruhan disiplin ilmu ini memercayai apa yang disebut ‘subjek transenden’
6.      Tujuan sastra pada hakikatnya adalah memperbaiki kehidupan yang menyeberkan nila-nilai manusiawi.
7.      Bentuk dan isi sastra harus dibaurkan dengan cara yang organic, hingga yang satu pasti akan tumbuh dari yang lain.
8.      Ketulusan adalah sifat yang berada di dalam bahasa sastra.
9.      Dalam sastra yang dihargai adalah menampilkan dan mendemonstrasikan sesuatu secara ‘bisu’, dan bukanmenjelaskan atau mengucapkannaya.
10.  Tugas kritik adalah menginterpretasikan teks, untuk mengantarai teks dan pembaca.
Praktik Humanisme Liberal
            Ada ua hal yang menonjol dari pendekatan ini: pertama, pembacaan semacam ini pada akhirnaya didorong oleh keyakinan moral (keyakinan yang tentu saja patut dipuji) dan bukan oleh model berupa pendekatan sistematis terhadap kritik sastra. Yang kedua, pendekatan ini sepertinya tidak menghiraukan masalah bentuk, struktur, genre, dan sebagainya, dan langsung masuk ke diskusi tentang isi cerita.
            Pertumbuhan teori kritik setelah Perang Dunia ll sangat pesat,berbagai kritik baru bemunculan serta kritik yang umurnya lebih tua namun terlahir kembali, misalnaya kritik marxis yang  seakan-akan menentang Humanisme Liberalisme. Beberapa gagasan berulang dalam teori kritik pun muncul. Misalnya, politik ada dalam berbagai hal, bahasa bersifat konstitutif, kebenaran bersifat sementara, makna memiliki syarat, dan sifat manusia hanyalah mitos.









DAFTAR PUSTAKA
Semi Atar M. (1992). Anatomi Sastra. Bandung: Rosda Karya.
Wellek & Warren A. (1986). Teori Kesusastraan (Diindonesiakan Melami Budianta).
Prof. Dr. Rachmat Djoko Pradopo (1995). Beberapa teori sastra, metode kritik, dan penerapannya. Yogyakarta


Tagged as:
About the Author

Write admin description here..

Get Updates

Subscribe to our e-mail newsletter to receive updates.

Share This Post

Related posts

0 komentar:

Tags

What they says

© 2013 Firdausi El Bahri. WP Theme-junkie converted by Bloggertheme9
Blogger templates. Proudly Powered by Blogger.
back to top